a

ipodGeisha.gif

Senin, 02 Januari 2012

MAKALAH ANALISIS KETERLAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA MASALAH-MASALAH BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI SINDANGPALAY KABUPATEN SUMEDANG

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Program Bimbingan dan Konseling
Setiap peserta didik pada saat di sekolah mempunyai hak yang sama yaitu mendapat pengajaran yang baik, pengetahuan, dan pendidikan akhlak. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Dalam mencapai tujuan pendidikan dasar salah satunya dengan cara menyusun Program Bimbingan dan Konseling dan mempraktekkannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Program adalah rancangan mengenai asas serta usaha (diketatanegaraan, ekonomi, dsb) yang akan dijalankan”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa program sangatlah penting dalam menyelesaikan suatau masalah karena program merupakan acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28/ 1990 tentang Pendidikan Dasar, pasal 25 ayat 1 (dalam Mulyadi:2003), “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”. Frank Parson (Prayitno, 1993:93, dalam Mulyadi:2003) Konseling adalah kegiatan pengungkapan fakta atau data tentang siswa, serta pengarahan kepada siswa untuk dapat mengatasi sendiri masalah-masalah yang dihadapinya”.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Program Bimbingan dan Konseling adalah rancangan mengenai kegiatan bantuan dan pengarahan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Ada beberapa fungsi bimbingan yang dikemukakan Aquino dan Alviar (Thanyawi,1995:39 dalam Setiawati dan Chudari:2007) dan Prayitno (dalam Setiawati dan Chudari:2007) adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi pemahaman
2.      Fungsi preventif (pencegahan)
3.      Fungsi developmental
4.      Fungsi perbaikan (kuratif)
Fungsi pemahaman adalah fungsi bimbingan yang bertujuan untuk memehami klien atau peserta didik oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan pengembangan peserta didik, misalnya pemahaman tentang dirinya (potensi, kepribadian,dll), dan lingkungan sekitarnya.
Fungsi preventif (pencegahan) adalah fungsi bimbingan yang bertujuan untuk mencegah atau menghindari hambatan atau masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Fungsi developmental adalah fungsi bimbingan yang bertujuan untuk membantu klien atau opeserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya dengan terarah.
Fungsi  perbaikan  (kuratif)  adalah  fungsi  bimbingan  yang bertujuan untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah yang klien atau peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah.

B.     Masalah-masalah Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah “sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan)”. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku hasil dari latihan dan pengalaman atau dari lingkungan. Jadi masalah-masalah belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang harus diselesaikan.
Masalah-masalah belajar pada siswa sering terjadi, baik faktor dari peserta didik sendiri, guru, dan lingkungan. Masalah-masalah belajar harus segera diselesaikan agar tidak menghambat dalam pencapaian tujuaan dari pendidikan dasar. Cara menyelesaikannya bisa dengan menggunakan Program Bimbingan dan Konseling. 

C.    Hakikat Anak Sekolah Dasar
Anak Sekolah Dasar berusia antara 6-12 tahun. Seperti yang dikemukakan Sumadi Suryabrata (dalam Wardani,dkk:1997), bahwa : ”Anak Sekolah Dasar berada pada fase II yaitu berada diantara 7 tahun sampai dengan 14 tahun, dimana pada fase ini adalah masa anak atau masa belajar, atau masa sekolah dasar”.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak berusia 6-12 tahun berada pada masa belajar. Pada masa ini ditandai timbulnya keinginan untuk belajar, adanya kemauan untuk mengakui pengaruh atau kekuasaan orang lain, mulai berkembangnya perasaan social, serta berkembangnya kekuatan dan kesehatan jasmani.


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Untuk pemecahan dan penyelesaian suatu masalah penelitian tentu diperlukan  suatu metode. Metode merupakan cara untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, masalah-masalah yang sedang dihadapi siswa kelas 4 di SDN Sindangpalay, dan cara menyelesaikan masalah-masalah belajar tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara dan angket. Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Sedangkan angket merupakan alat atau teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan angket diberikan kepada siswa kelas 4 di SDN Sindangpalay.

B.     Populasi dan Sampel Penelitian
      1. Populasi
 Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat  
umum. Dalam hal ini Arikunto (dalam Hidayat:2008), menjelaskan bahwa : “Populasi adalah 
keseluruhan objek penelitian”.
Atas dasar pendapat tersebut di atas dapat digambarkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek
yang diteliti. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas 4 Sekolah Dasar 
Negeri Sindangpalay.

          2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Arikunto (dalam Hidayat:2008), mengatakan bahwa:
 “Sampel adalah sebagian atau mewakili sebagian populasi yang diteliti:.
Oleh karena keterbatasan penelitian yaitu berkaitan dengan jumlah anggota populasi, dan waktu 
penelitian akan lama maka sampel penelitian ini ditetapkan oleh penulis. Untuk jumlah sampel ditetapkan 
16 orang siswa.

Tabel 1.1
Rincian Sampel Yang Digunakan Dalam Penelitian
NO.
NAMA
1.
Adit
2.
Aji
3.
Andri
4.
Bagus
5.
Denita
6.
Devira Diki
7.
Diki.
8.
Ditha Sri J
9.
Lilis
10.
Marcelino
11.
M. Hafidj
12.
M. Marup
13.
Nita Karmila
14.
Rizky S.
15.
Wita
16.
Yeni



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Data
        Data dari hasil penelitian belum mengandung arti apa-apa tanpa terlebih dahulu data tersebut diolah. Untuk itu, agar data yang diperoleh mengandung arti dan dapat menjawab permasalahan yang diteliti maka salah satu caranya adalah dengan mengolah dan menganalisis data sebagai berikut:
                Keterlaksaan program bimbingan dan konseling di SDN Sindangpalay. Dalam melaksanakan penelitian
            ini langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a.  Menyusun beberapa pertanyaan mengenai pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling, adapun pertanyaan adalah sebagai berikut:
1)      Apakah anda mengetahui apa program bimbingan dan konseling itu?
2)      Apakah ada program bimbingan dan konseling di sekolah bapak yang berupa buku? Jika tidak, apa yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling?
3)      Seperti apakah kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah anda?
b.      Menyimpulkan wawancara
Kepala Sekolah SDN Sindangpalay mengetahui bentuk Program Bimbingan dan Konseling, namun tidak memiliki Program Bimbingan dan Konseling dalam bentuk tulisan atau buku. Walaupun demikian, sekolah tersebut tetap menjalankan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Kegiatan bimbingannya dilakukan menggunakan pendekatan krisis, dimana pembimbing menunggu munculnya suatu krisis dan dia bertindak membantu seseorang yang menghadapi krisis itu, teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik-teknik yang secara pasti dapat mengatasi krisis itu.
           Masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa kelas 4 di SDN Sindangpalay. Dalam melaksanakan
          penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :
a.   Membuat pertanyaan mengenai masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa kelas 4, adapun pertanyaan adalah sebagai berikut :
1)      Apakah kalian suka pada guru yang mengajar kalian?
2)      Apakah kalian mengerti pelajaran yang disampaikan guru?
3)      Apakah kalian suka takut berbicara di depan kelas?
4)      Apakah kalian bisa membaca?
5)      Apakah kalian bisa berhitung?
6)      Apakah kalian memerlukan bantuan belajar?
7)      Apakah karena sedang sakit atau sering sakit menjadikan kalian malas belajar?
8)      Apa yang membuat kalian malas belajar?
9)      Apa yang membuat kalian sulit belajar?
b.      Menyimpulkan hasil jawaban dari angket
Ada beberapa masalah belajar yang sedang dialami siswa/siswi kelas IV seperti : tidak mengerti pelajaran yang disampaikan guru, takut berbicara di depan kelas, belum lancer membaca, tidak bisa berhitung, memerlukan bantuan belajar, dan sakit.
               Cara mengatasi masalah-masalah belajar yang dilakukan sekolah dan guru
a.   Membuat pertanyaan mengenai cara sekolah dan guru dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa/siswi kelas IV, adapun pertanyaan adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana cara sekolah dan guru dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa/siswi kelas IV?
b.      Menyimpulkan wawancara
Sekolah maupun guru berperan penting dalam menyelesaikan masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi peserta didik. Sekolah dan guru di SDN Sindangpalay melakukan cara-cara sebagai berikut:
1)   Melakukan pendekatan pada peserta didik yang mengalami masalah-masalah belajar dan home visit.
2)      Melakukan perbaikan.
3)      Melakukan pengayaan, baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran.

B.     Analisis Data
Data yang didapat dari hasil angket penelitian mengenai masalah-masalah
belajar diolah dan dianalisis, berikut adalah hasil dari pengolahan dan analisis data yang penulis uraikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan dari Angket

NO.
MASALAH BELAJAR
YA
TIDAK
PERSENTASE
1.
Menyukai guru
16
-
100%
2.
Mengerti pelajaran yang disampaikan guru
15
1
93,75% ; 6,25%
3.
Takut berbicara di depan kelas
7
9
43,75% ; 56,25%
4.
Membaca
14
2
87,5% ; 12,5%
5.
Berhitung
15
1
93,75% ; 6,25%
6.
Memerlukan bantuan belajar
12
4
75% ; 25%
7.
Sedang sakit
3
13
18,75% ; 81,25%

Berdasarkan tabel di atas, bahwa masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa/siswi kelas IV SDN Sindangpalay yaitu: tidak mengerti pelajaran yang disampaikan guru sebesar 6,25% , takut berbicara di depan kelas sebesar 43,75%, belum lancar membaca sebesar 12,5%, tidak bisa berhitung sebesar 6,25%, memerlukan bantuan belajar sebesar 75%, dan sedang sakit sebesar 18,75%.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1.    Kepala Sekolah SDN Sindangpalay mengetahui bentuk Program Bimbingan dan Konseling, namun    tidak memiliki Program Bimbingan dan Konseling dalam bentuk tulisan atau buku. Walaupun demikian, sekolah tersebut tetap menjalankan kegiatan Bimbingan dan Konseling. Kegiatan bimbingannya dilakukan menggunakan pendekatan krisis.
  2.      Masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa/siswi kelas IV SDN Sindangpalay yaitu: tidak mengerti pelajaran yang disampaikan guru sebesar 6,25% , takut berbicara di depan kelas sebesar 43,75%, belum lancar membaca sebesar 12,5%, tidak bisa berhitung sebesar 6,25%, memerlukan bantuan belajar sebesar 75%, dan sedang sakit sebesar 18,75%.
  3.    Cara menyelesaikan masalah-masalah belajar yang sedang dihadapi siswa/siswi kelas IV SDN Sindangpalay yang dilakukan sekolah dan guru adalah sebagai berikut :

a.   Melakukan pendekatan pada peserta didik yang mengalami masalah-masalah belajar dan home visit.
b.      Melakukan perbaikan.
c.       Melakukan pengayaan, baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran.

B.     Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1.     Bagi setiap sekolah harus memiliki Program Bimbingan dan Konseling dan mempraktekan kegiatan Bimbingan dan Konseling.
  2.     Bagi para orang tua, pendidik, dan pembaca pada umumnya agar lebih memperhatikan masalah-masalah belajar yang muncul pada peserta didik
  3.     Bagi pendidik harus mengetahui cara lain yang lebih mudah dalam mengatasi masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa/siswi.
  4.    Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Taufik. (2008). Perbandingan Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Siswa Sekolah Dasar Negeri Sindangpalay dengan Sekolah Dasar Negeri I Sukaraja Kabupaten Sumedang. Bandung: tidak diterbitkan.

Mulyadi, Agus. (2003). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Setiawati dan Ima Ni’mah Chudari. (2007). Bimbingan dan Konseling. Bandung: UPI PRESS.

Wardani, I.G.A.K.,dkk. (1997). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar